Rabu, 06 November 2013

lingkungan basis data

I.        Pendahuluan

i.         Latar Belakang
        Lingkungan basis data adalah sebuah habitat dimana terdapat basis data untuk bisnis. Dalam lingkungan basis data, pengguna melakukan ssemua tipe pekerjaan dan keperluan mereka bervariasi seperti menggali data, memodifikasi, atau berusaha membuat data baru. Dalam lingkungan Basis Data, pengguna tertentu tidak diperbolehkan mengakses data, baik secara fisik maupun logis.
        Sedangkan Arsitektur Basis Data itu sendriri merupakan suatu kumpulan data yang tersimpan secara otomatis dimana user dapat melihat data dan bagaimana cara user melihat data tersebut. Arsitektur ini juga berfungsi memberikan kerangka kerja bagi pembangunan Basis Data.
ii.       Tujuan
Untuk memahami masalah-masalah operassional yang ada dalam pendekatan file datar terhadap manajemen data, yang melahirkan konsep basis data. Memahami relasi di anatara elemen-elemen yang membentuk lingkungan basis data. Memahami relasi di anomali-anomali yang disebabkan oleh basis yang tidak dinormalisasi dan kebutuhan akan normalisasi basis data. Mengetahui tahap-tahap dalam desain basis data, termasuk identifikasi konseptual, pemodelan data, kontruksi basis data fisik, dan penyiapan pandangan penggguna. Mengetahui fitur-fitur operasional dari basis data terdistribusi dan mengenal isu-isu yang perlu diperhatikan dalam memutuskan konfigurasi basis data tertentu.



II.     Pembahasan
a.  Tiga Tingkatan Arsitektur Basis data
Ada 3 tingkat dalam Arsitektur Basis data, yaitu :
1.    Tingkat Internal
Menjelaskan bagaimana menyimpan Data Base secara fisik, bagaimana cara akses dan apa pathnya.
2.   Tingkat Eksternal
Menjelaskan struktur Data Base pada user
3.   Tingkat Konseptual
Setiap user memiliki view data berbeda-beda tergantung kewenangannya.

b.  Data Independence
    Tujuan utama dari 3 tingkatarsitektur adalah memelihara kemandirian data (Data Independence)yang berarti perubahan yang terjadi pada tingkat yang lebih rendah tidak mempengaruhi tingkat yang lebih tinggi. Ada 2 jenis data Independence, yaitu :
1.    Physical Data Independence
2.   Logical Data Independence
    Prinsip data Independence adalahsalah satu hal yang harus diterapkan di dalam   pengelolaan system Basis Data dengan alas an sebagai berikut :
-         DBA dapat mengubah isi, lokasi, perwujudan dalam organisasi Basis Datatanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.
-         Pabrik/agen peralatan/software pengolahan data dapat memperkenalkan produk-produk baru tanpa mengganngu program-program aplikasi yang sudah ada.
-         Untuk memindahkan program-program aplikasi.
-         Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi keamanan dan integritas data dengan mempertahankan perubahan-perubahan kebutuhan pengguna.
c.  Konsep  DBMS
    Merupakan paket program (software) yang dibuat agar  memudahkan dan mengefesienkan pemasukan, peralatan, penghapusan dan pemgambilan informasi terhadap Database. Software yang tergolong kedalam DBMS, antara lain : Microsoft SQL, MySQL,Oracle, Ms. Access. Komponen yang terdapat dalam DBMS,  yaitu :
1.    File Manager, yang mengelola ruang dalam disk dan struktur data yang dipakai untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan dalam disk.
2.   Database Manager, yang menyediakan interface anatara data low-level yang ada di basis data dengan program aplikasi dan query yang diberikan ke system.
3.   Query Proseccor, yang menterjemahkan perintah-perintah dalam query language ke perintah low-level yang dapat dimengerti oleh database manager.
4.   DML Precompiler, yang mengkonversi perintah DML yang ditambahkan dalam sebuah program aplikasi ke pemanggil prosedur normal, dalam bahasa induk.
5.   DDL compiler, yang mengkonversi perintah-perintah DDL ke dalam sekumpulan table yang mengandung metadata. Table-tabel ini kemudian disimpan dalam kamus data.
d.  Bahasa yang digunakan didalam DBMS
DBMS menggunakan bahasa basis data yang telah di tentukan oleh perusahaan DBMS. Bahasa basis data biasanya terdiri atas perintah-perintah yang diformulasikan sehingga perintah tersebut akan diproses olah DBMS . perintah-perintah biasanya ditentukan oleh user. Ada 2 bahasa basis data :

1.    Data Definition Language (DDL)
Dengan bahasa ini kita dapat membuat table baru, membuat indeks, mengubah table, menentukan struktur penympanan table tersebut.
2.   Data Manipulation Language (DML)
Berguna untuk manipulasi dan pengambilan data pada basis data . berupa:
·        Penyisipan/penambahan data baru (insert)
·        Penghapusan data (delete)
·        Perubahan data (update)
e.  Fungsi DBMS
1.    Data Definition, DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.
2.   Data Manipulation, DBMS harus dapat menangani permintaan dari pemakai untuk mengakses data.
3.   Data Security & Integrity, DBMS harus dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.
4.   Data Recovery & concurrency, DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan databade yang dapat disebabkan oleh kesalahan system, kerusakan disk, dsb.
5.   Data dictionary, DBMS harus menyediakan data dictionary.
6.   Performance, DBMS harus menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien mungkin.
f.  Model Data
1.    Model data Berbasis Objek (Object Based Logical Model)
Model data berbasi objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Terdiri dari :
·        Entity Relationship Model : model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan suatu presepsi bahwa real word terdiri dari objek-objek (entity) dasar yang mempunyai hubungan ataurelasi antara objek-objek tersebut.
·        Binary Model
·        Sematic Data Model : hamper sama dengan entity Relationship model dimana relasi antara objek dasar tidak dinyatakan dengan symbol tetapi menggunakan kata-kata (sematic)
2.   Model Data Berbasis Record (Record Based Logical Models)
Model ini berdasarkan pada record untuk menjelaskan kepada user tentang hubungan logic antar data dalam basis data. Terdiri dari :
·        Model Relational   : dimana data serta hubunganantar data direpresentasikan oleh sejumlah table. Dan masing-masing table terdiri dari beberapa kolom yang namanya unique. Model ini berdasarkan notasi teori himpunan (set theory), yaitu relation
·        Model Hirarkis      :  dimana data serta hubungan antar data direpresentasikan dengan record dan link (pointer), dimana recor-record tersebut disusun dalam bentuk tree (pohon), dan masing-masing node pada tree tersebut merupakan record/grup data elemen.
·        Model Jaringan     :mirip dengan Hirarkis, dimana data dan hubungan data direpresentasikan dengan record dan link. Perbedaannya terletak pada susunan record dan linknya yaitu network model menyusun record-record dalam bentuk graph.
g.  Arsitektur DBMS Multiuser
            DBMS yang bersifat client/server,dimana sang client bias mengakses kedalam database yang sudah diset oleh sang admin ke dalam server dengan privillage tertentu, disini factor keamanan tetap diperhatikan demi menjaga kerahasiaan data tersebut.
v Client Server
          Saat ini arsitektur client-server yang banyak digunakan dalam industry disebut two-tier architecture. Pada arsitektur ini, server memainkan peranan yang domain pada arsitektur ini. Keuntungan system ini adalah sederhana dan kompabilitas dengan system yang legal .
v File-Server                                                                         
Proses didistribusikan ke dalam jaringan sejenis LAN. File server mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi dan DBMS dijalankan pada masing-masingworkstation tetapi tetap meminta file dari file server jika diperlukan. Kerugian arsitektur file-server adalah :
1.    Terdapat lalu lintas jaringan yang besar
2.   Masing-masing workstation membutuhkan copy DBMS
3.   Control terhadap concurrency, recovery dan integrity menjadi lebih kompleks karena sejumlah DBMS menngakses file secara bersamaan

v Teleprocessing
          Arsitektur tradisional untuk system multi user adalah teleprocessing. Dimana satu computer dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal.
h.  Data Dictionary
Data Dictionary (kamus Data) adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan- kebutuhan informasi dari suatu system informasi. Kamus data selain digunakan untuk dokumnetasi dan redudansi, juga dapat digunkan untuk:
v Memvalidasi diagram aliran data dalam hal kelengkapan dan keakuratan.
v Meyediakan suatu titikawal untuk mengembangkan layar dan laporan-laporan.
v Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file.
v Mengembangkan logika untuk proses-proses diagram aliran data

Data dictionary dibuat pada tahap analisis system dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan system. Pda tahap analisis system,  data Dictionary dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis system dengan pemakai system tentang data yang mengalir di system, yaitu tentang data yang masuk ke system dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sitem. Pda tahap perancanngan system. Data Dictionary digunakan untuk merancanng input, merancang laporan-laporan dan database. Data dictionary mendefinisikan elemen data dengan fungsi sbb :
v Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan data
v Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran (misalnya alamat diuraikan menjadi kota, Negara dank ode pos)
v Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data
v Mendeskripsikan hubungan detil antar penyimpanan (yang akan menjadi titik perhatian dalam entity relationship diagram)
III.   KESIMPULAN
                Arsitektur Basis Data adalah sekukmpulan data yang tersimpan secara sistematik dimana user dapat melihat data dan bagaimana cara user melihat data tersebut. Arsitektur ini juga berfungsi memberikan kerangka kerja bagi pembangunan basis data.
        Arsitektur Basis data dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1.    Tingkat eksternal
2.   Tingkat konseptual
3.   Tingkat internal
Model data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data,hubungan anatara data dan batasan-batasan data dalam suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami.
        Model data dibagi menjadi dua, yaitu :
1.    Model data berbasis objek
2.   Model data berbasis record

Arsitektur DBMS dibagi menjadi tiga, yaitu : teleprocessing, file-server dan client-server.